Kamis, 08 November 2012
Makna Lambang Aisyiyah
Filosofi Logo :
‘Aisyiyah sebagai suatu organisasi besar,
didapatkan filosofi yang mendasari pembuatan identitas Muktamar
‘Aisyiyah ke-46, yaitu firman Allah SWT dalam Al Quran surat An Nahl
ayat 68-69.
“dan
Rabbmu mewahyukan kepada lebah : buatlah sarang-sarang di bukit-bukit,
di pohon-pohon kayu dan tempat tempat yang dibikin manusia. kemudian
makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Rabbmu
yang telah dimudahkan (bagimu). dari perut lebah itu keluar minuman
(madu) yang bermacam-macam warnanya, didalamnya terdapat obat yang
menyembuhkan bagi manusia. sesungguhnya pada yang demikian itu
benar-benar terdapat tanda (kebesaran Rabb) bagi orang-orang yang
memikirkan.” (QS. An Nahl 68-69)
Lebah: Hikmah Terbaik dalam Berorganisasi
Lebah
adalah mahluk yang diciptakan untuk memberikan manfaat kepada
lingkungan sekitarnya, dengan hanya memakan makanan yang bersih berupa
sari bunga dan menghasilkan sesuatu yang bersih pula dan sekaligus
bermanfaat yaitu madu.
Lebah
hidup dalam sebuah kelompok yang teratur dalam pola hidup dan pola
kerja, serta memiliki pembagian tugas yang teratur dan terencana, dalam
sebuah sarang yang mereka bangun dengan sangat cermat, tersusun dari
ribuan kantung berbentuk heksagonal atau segi enam tempat mereka
menyimpan madu.
Sarang
lebah ini juga terjaga senantiasa bersih dan steril sehingga bakteri
atau kuman tidak dapat masuk sehingga tidak terjadi proses pembusukan.
lebah madu juga merupakan mahluk dengan kemampuan berorganisasi yang
baik, dengan pola perilaku dan hubungan kerja yang tertata pula.
Surat
An Nahl di atas merupakan ide dasar dalam mengembangkan identitas yang
berupa logo muktamar 'aisyiyah. dari ayat tersebut tampak bahwa betapa
Allah telah membentangkan ilmu melalui hewan kecil yang bernama lebah
ini, dengan dipilihnya lebah sebagai pembelajaran bagi seluruh umat
manusia dalam berorganisasi.
Konsep Visual Logo
Secara
visual, konsep logo ini mengadopsi bentuk sarang lebah yang merupakan
kumpulan segi enam saling berkaitan satu sama lain dan membentuk sebuah
bangunan yang mampu melindungi lebah untuk hidup dan berkembang biak.
Bentuk
segi enam merupakan sebuah bentuk yang memiliki dimensi yang kuat dan
kokoh. yang apabila diperhatikan lebih dalam lagi bentuk segi enam
merupakan bentuk dimensional dari bangunan beraturan sebuah kubus.
sebuah dimensi yang solid.
Konsep Warna Logo
Logo event muktamar ‘aisyiyah ini dilatar belakangi oleh sarang lebah yang berwarna kuning dan kuning keemasan.
Kuning
adalah warna harapan dan optimisme organisasi ‘aisyiyah dalam
menghadapai tantangan dan perkembangan zaman menjelang usia satu abad.
Kuning
emas adalah warna konsentrasi dan Ilmu Pengetahuan di mana ‘aisyiyah
selalu Konsisten dalam berperan sebagai organisasi yang selalu membantu
mencari solusi terhadap permasalahan-permasalahan yang ada di bangsa
ini terutama masalah perempuan.
Warna
merah ruby pada angka 46 dan tulisan kaligrafi” ‘aisyiyah” memiliki
makna kematangan dalam berorganisasi menjelang 1 (satu) abad usia nya,
dengan wawasan dan pandangan yang lebih luas jauh ke depan. makna merah
ruby juga menggambarkan dinamika organisasi yang selalu percaya diri
dalam membawa nilai-nilai utama aisyiyah seiring perkembangan zaman.
Konsep Tipografi Logo
Penggunaan
font CALIBRI yang mempunyai karakter halus dan tegas yang berasal
bulat dan sudut, yang terlihat pada ukuran lebih besar, akan
menciptakan karakteristik hangat dan lembut.
Karakteristik ini diharapkan membawa identitas lebih dekat kepada karakteristik perempuan/ibu
Penulisan nama event tanpa menggunakan huruf kapital, dimaksudkan untuk menunjukkan citra yang fleksibel, terbuka dan akrab.
Diharapkan
event muktamar aisyiyah yang ke-46 dapat dijadikan titik tolak
kebangkitan organisasi aisyiyah sebagai wahana aktifitas perempuan yang
lebih dekat dengan -nya dan lebih mampu mengikuti perkembangan zaman.
Dengan
inspirasi dari arti penting sarang lebah di atas diharapkan warga
‘aisyiyah mempunyai kemampuan yang handal dan terorganisasi dengan
baik, serta dapat bekerja sama dengan dalam sebuah ”sarang” atau wadah
‘aisyiyah untuk menghasilkan sesuatu yang baik pula untuk bangsa dan
negara ini.
Sumber : http://muktamar.aisyiyah.or.id/index.php?option=com_content&view=article&id=5&Itemid=7
Langganan:
Postingan (Atom)